Powered By Blogger

Jumat, 01 November 2013

Pengantar Arsitektur

Pembahasan tenteng pengantar arsitektur

Pengertian Arsitektur  

Secara arti kata (literally) arsitektur (architecture) berasal dari bahasa Yunani, yaitu gabungan dari dua kata yaitu :

ARCHE = yang pertama, yang awal, atau yang memimpin

TEKTOON = segala sesuatu yang stabil, kokoh, tidak mudah roboh, atau yang dapat diandalkan.

Archetektoon = pembangunan utama = chief builder. Seiring perkembangannya istilah arsitektur = hasil yang dibangun, sedangkan arsitek = pelaku pembangunan.

Mengapa Tektoon? Orang Yunani, pada umumnya sangat rasional dan para tokoh pemikirnya selalu mempertanyakan hakekat atau filosofi segala sesuatu. Demikian  pula halnya dalam berarsitektur pun  mereka mencari hakekat bangunan. Mereka berpendapat bahwa semua bangunan atau  yang terbangun berhakikat dua prinsip :

                 1.  Prinsip pertama ada unsure yang dipikul atau ditopang (lintel)

                 2.  Prinsip kedua ada unsure yang memikul atau menopang (post)

Kedua hal inilah – Post and Lintel -  yang menjadi dasar dari tektoon.

Kebenaran prinsip tektoon sangat memuaskan jiwa masyarakat yunani yang sangat gemar berabstraksi rasional dan gemar menganalisa dan berpikir tajam tentang hukum-hukum alam yang universal. Hal ini diekspresikan dalam penataan dan reka bentuk bangunan-bangunan yunani yang menjadi ideal di zaman :

          - Renaissance (abad 14-16) , uraian singkat : Arsitektur Renaissan = Renaissance Architecture = rebirth  =      kelahiran kembali arsitektur setelah langgam Gotik yang berkembang menuju Manerisme dan Barok, yang berkembang di awal abad 15. Ditandai dengan penggunaan elemen arsitektural seperti : Classical orders = elemen arsitektur klasik atau yunani berupa busur berbentuk bulat dan komposisi simetris.

·        -  Classicism (abad 17), uraian singkat : Klasisisme = Classicism = prinsip dalam arsitektur yang menekankan kebenaran  tidak hanya keenaran Arsitektur Yunani dan Arsitektur Romawi akan tetapi juga kebenaran Arsitektur Renaisan Italia.

·       -  Neoclassicism (abad 18), uraian singkat ; Neoklasik = Neoclassicism fase terakhir klasisisme di eropa di akhir abad 18 dan awal abad 19. Ditandai dengan monumentalitas, penggunaan secara ketat orders, dan aplikasi ornament.

Perlu diketahui bahwa langgam besar dunia yang diakui samapi saat ini adalah Klasik, gotik dan modern.



Istilah Tektoon menjadi perbendaharaan kata resmi dan popular sehingga Archetektoon = PEMBANGUN UTAMA = CHIEF BUILDER  adalah orang yang menghasilkan karya yang disebut sebagai architecture (inggris), architectuur (belanda) dan arsitektur (Indonesia). Sampai  saat ini istilah chief builder telah berkembang menjadi arsitek = architect.

 

Pada dasarnya setiap bangunan gedung pasti memiliki arsitek apakah arsitek Profesional atau pun  Do-It-Yourselfer. Istilah terakhir hadir karena pada dasarnya kodrat setiap manusa yang memiliki kemampuan merencana dan merancang, yaitu serangkaian pengambilan keputusan yang didasari atas berbagai pertimbangan , sebagai contoh : pemilihan warna cat kamar tidur dan seterusnya.


Arsitektur Sebagai Ilmu



Menurut Teori Vitruvius:

Marcus Vitruvus Pollio, filsuf abad 1SM, arsitek dan insinyur Romawi Abad 1M menyatakan bahwa di zamannya arsitektur dan desain secara umum telah dinyatakan dalam pengertian suatu keseluruhan yang merupakan gabungan dari tiga unsure sebagai berikut:
  1. Utilitas = komoditas = fungsi
   2. Firmitas = kemantapan = teknologi
  3. Venustas = kesenangan = keindahan

Louis Hellman dalam bukunya Architecture for Beginners menyatakan bahwa terdapat 5 faktor yang mempengaruhi terjadinya aristektur yaitu :
  1. Needs = kebutuhan
  2. Technology  = teknologi
  3. Culture = budaya
  4. Climate = iklim
  5. Society = kemasyarakatan


Disamping aspek-aspek seperti politik, ekonomi, social, budaya dan lingkungan yang akan mempengaruhi kadar atau kualitas pemenuhan kelima factor tersebut diatas.



Arsitektur pun berkomunikasi dengan pengguna yaitu manusia melalui seluruh rentang STIMULI = sesuatu yang dapat menimbulkan reaksi, sebagai berikut :

  • Visual = indra penglihatan
  • Aural atau audial = indra pendengaran
  • Tactile = indra peraba
  • Sensual atau olfactual = indra penciuman
  • Atmospheric = persepsi
  • Cultural = budaya
  • Spatial = persepsi ruang

Segala sesuatu yang berhubungan  dengan hal-hal diatas akan member andil kepada perkembangan arsitektur secara keilmuan, seperti pendapat beberapa tokoh dunia tentang arsitektur  :
  1. William Morris : The moulding and altering to human needs of the very face of the earth it self = pembentukan dan perubahan permukaan bumi akibat kebutuhan umat manusia.
  2. Le Corbusier : The masterly  correct and magnificent play of masses brought together in light = kebenaran hakiki dan permainan massa yang menakjubkan kemudia dihadirkan ke dalam kenyataan.
  3. John Ruskin : An art for all to learn because all are concerned with it = suatu seni untuk dipelajari oleh semua orang karena peduli.
  4. Mies van der Rohe : The will of the epoch translated into space = keinginan dari suatu epoh yang diterjemahkan ke dalam ruang.
  5. Sir Henry Wooton : Commodity, Firmness, and Delight = komoditas, kekokohan, dan kesenangan
  6. Von Schelling : Frozen Music = Musik yang dibekukan.
  7. Hitler : Stone Documents and Expression of the unity and power of the nation = dokumen dan ekspresi kesatuan dan kekuatan  bangsa dalam wujud batu.


Setelah kita kenali faktor-faktor dan aspke-aspek apa saja yang mempengaruhi terjadinya suatu karya arsitektur kemudian bagaimana kita berkomunikasi dengan arsitektur serta pendapat beberapa tokoh-tokoh dunia arsitektur maka untuk sementara dapat disimpulkan bahwa :  Arsitektur adalah konsep atau ide yang menggunakan medium berupa gedung sebagai proses teknik untuk berkomunikasi dengan penggunanya.
Apakah dapat dikatakan sebagai karya seni karena ada yang mengartikan bahwa arsitektur adalah seni dan ilmu merancang struktur gedung? Ya! Arsitektur dapat dikatakan sebagai seni.


Arsitektur sebagai Karya Seni


 
Arsitektur dapat  dikatakan sebagai karya seni karena selama proses perwujudannya terdapat serangkaian pengambilan keputusan yang selain didasari oleh hal-hal yang bersifat matematis seperti istilah Tektoon Yunani, bersifat keindahan seperti venustas seperti yang disampaikan  Vitruvius, juga oleh daya cipta kreatif sang arsitek yang memang secra kodrati sudah menjadi perancang do-it-yourselfer.

Terdapat perbedaan mendasar antara karya seni lain dengan arsitektur dalam konteks sebagai karya seni. Kita dapat meilih dan menolak karya seni apapun apabila kita menyukai atau tidak menyukainya. Namun tidak demikian halnya dengan karya arsitektur yang tidak dapat kita tolak, 

hindari, bahkan kita hilangkan apabila kita tidak menyukainya. Oleh karenanya factor hati-hati, cermat, dan bertanggungjawab sangat dibutuhkan oleh seorang arsitek alih-alih kalau tidak mau dipersalahkan apabila rancangannya sedemikian rupa membuat pengguna tidak menyukainya atau merasa terganggu dengan kehadirannya. 



Needs … Mengapa manusia memerlukan bangunan (gedung) ?

Pada saat The Great Architect (sang pencipta) diatas menciptakan manusia, Dia menciptakan manusia yang memiliki kesamaan dengan binatang..
  • Menolong mereka agar dapat bertahan di setiap jenis lingkungan
  • Binatang dilengkapi dengan bulu atau kuku (cakar)
  • Beberapa dari mereka bahkan selalu membawa rumahnya  kemanapun mereka pergi
Akan tetapi begitu sesorang kehilangan rambut dan gigi, maka dia tidak lagi dapat bertahan sendiri di lingkungannya, yang sangat dingin atau sangat panas atau sangat berbahaya..

Binatang yang masih muda memerlukan pelindung (sarang, liang atau gua, lubang) akan tetapi mereka dengan sangat cepat akan tumbuh dan meninggalkan semuanya.. Mereka tahu bagaimana menanggulangi dunia melalui instinknya.

Bagi anak-anak manusia prosesnya memerlukan waktu yang lebih panjang. Manusia dilahirkan dengan beberapa keinginan atau hasrat mendasar. Akan tetapi seluruh perilaku mereka harus dipelajarinya dari keluarga atau kelompok keluarga atau suku (rumpun).

Aanak-anak manusia harus dilindungi lebih dari 10 tahun, sehingga sebuah keluarga harus tinggal bersama-sama dalam waktu yang panjang, biasanya untuk kehidupan.

Di zaman batu, ketika manusia berkumpul, memancing dan berburu makanan di atas daerah yang sangat luas, mereka menggunakan pelindung alami, khususnya gua, yang dapay dilindungi dan dipertahankan.

Technology ..  Bagaimana Manusia membangun bangunan  (gedung) ?

The Great Architect memberi manusia dua kelebihan penting diatas binatang, yaitu otak yang besar dan sepasang tangan. Kombinasi keduanya dapat menutupi inefisisensi dengan mengembangkan teknologi. Manusia membuat peralatan dari tongkat, kulit kepingan batu, batu api atau tulang. Membuat pakaian untuk bertahan saat panas atau dingin dan senjata untuk membela diri serta berburu. Dengan peralatan , manusia dapat membuat pelindung sederhana apabila tidak tersedia di alam.


Teknologi gedung dikondisikan oleh lingkungan. Tempat tinggal dibangun menggunakan kayu di daerah hutan, batuan di daerah bukit, kulit di daerah padang rumput dan gurun, dan es di daerah kutub (utara).

Di zaman batu, manusia menyadari bahwa dengan menanam benih maka makanan dapat tumbuh di dekat tempat tinggal mereka. Mereka tidak harus pergi ke luar untuk mencarinya.

Melalui pertanian, manusia menjadi produser makanan. Kambing dan sapi dapat dijinakkan dan dipertahankan sebagai gudang makanan dan pakaian berjalan. Setiap kelomok social berupaya memenuhi kebutuhan mereka sendiri.

Saat ini manusia harus hidup di tempat yang memiliki tanah bagus untuk bertani. Peralatan dan teknologi memungkinkan mereka membangun tempat tinggal permanen yang pada awalnya sangat mirip dengan rumah-rumah gua mereka sebelumnya.


Budaya .. Bangunan  juga memiliki makna

The Great Architect membagi otak manusia menjadi dua bagian, satu bagian berhubungan dengan logika dan alas an, bagian lain berhubungan dengan intuisi dan imajinasi. Manusia mengembangkan alat untuk komunikasi, yaitu bahasa. Bahasa merangsang pemikiran dan ide, dan sekumpulan pengalaman. Tidak hanya dunia nyata akan tetapi juga masalah spiritual, hal gaib, ketuhanan  dan kehidupan sesudah mati.

Manusia menciptakan lingkungan spiritual berdasarkan ideology, upacara-upacara berkaitan dengan agama, mejik atau kesetiaan tradisional. Upacara mengandung tanda-tanda dan symbol yang sarat dengan makna khusus.. dansa, music, topeng, dan dekorasi tubuh. Bangunan-bangunan khusus berkembang disesuaikan dengan tempat upacara keagamaan diselenggarakan.

Kontras dengan tempat tinggal, monument=monument relijius seringkali sangat luas dan dibangun dengan material permanen yang bertahan lama. Tempat tempat pemakanan ditandai, kemungkinan besar pertama kali dengan sebuah kuil alang-alang sederhana. Tempat pemakanan kadangkala terbuat dari kayu di sebuah bukit. Pada akhirnya bukit dan kuil berkembang menjadi monument batu.

Stonehenge di Inggris merupakan salah satu terbesar. Dibentuk oleh tiga cincin batu, yang bisa jadi merupakan tempat untuk pengorbanan , penanda waktu jam atau kalender. Tidak diketahui secara pasti seberapa kompleks dan rumit struktur yang dibangun, akan tetapi terdapat banyak teori tentang hal tersebut.

Iklim .. Bagaimana pelindung menyesuaikan diri dengan elemen-elemennya.



Untuk membuat segala sesuatu leih menarik The Great Architect merancang dalam suatu system cuaca yang penuh daya tarik di sekitar bumi. Tempat tinggal manusia harus dapat bertindak sebagai filter untuk memodifikasi iklim. Memungkinkan cahaya, udara, matahari masuk ke dalamnya, menahan hujan dan bising serta menahan panas dan dingin.



Dengan perkataan lain, manusia menciptakan lingkungan buatan yang nyaman di dalam lingkugan alam yang sangat menantang. Terdapat tiga jenis iklim dasar di dunia yaitu : panas dan kering, dingin dan basah, atau panas dan lembab. Gedung-gedung disesuaikan untuk menanggulangi iklim ini dengan menggunakan bahan bangunan dan teknologi local.



Di daerah panas dan kering dinding tebal menahan panas siang hari, warna-warna cerah memantulkan sinar matahari dan jendela-jendela kecil meminimalisasi sialu. Di malam hari panas ditahan di dalam dinding tebal dan dipancarkan untuk mengatasi temperature yang lebih dingin.



Di daerah dingin dan basah, dinding tebal dan gelap terbuat dari kayu atau batu keduanya menahan dingin dan menyipan panas. Pada saat langit kurang cerah, diperlukan jendela yang lebih lebar. Atap-atap dengan kemiringan tajam atau curam menghalau air dan salju sementara itu penutup melindungi bukaan dari angin. Gedung-gedung berkelompok berdekatan untuk menciptakan pelindung di luar gedung.



Di daerah tropis yang panas dan lembab, dinding-dinding merupakan tabir terbuka yang dapat dilalui udara akan tetapi tetap menahan panas. Beranda dan atap dengan teritis menciptakan ruang-ruang luar yang teduh. Pada musim hujan kemiringan yang landai dan atap berteritis dapat menghalau hujan. Gedung-gedung diangkat untuk menahan banjir, menghindari serangga dan binatang melata.


Society .. Kemasyarakatan = Arsitektur dengan A  besar

Dengan ditemukannya logam, kehidupan perkampungan dengan kerjasama kelompok di Abad Batu menjadi hilang. Logam telah merubah teknologi  dan secara fundamental merubah kemasyarakatan atau tata nilai masyarakat. Perlatan dan  senjata menjadi lebih efisien. Mereka dapat dibentuk berupa apa pun, dibentuk ulang atau diperaiki. Perubahan dari biji yang kasar menjadi logam keras tampak seperti mejik dan setiap orang yang mengetahui rahasianya tampak seperti ahli mejik. Para ahIi  logam menajdi tenaga keliling yang menjual keterampilan mereka kepada para pembeli dengan harga tertinggi dan membentuk semacam kelompok terpisah atau kelas superior. Para penduduk harus memproduksi lebih banyak untuk   mendukung para spesialis pekerja logam yang tidak lagi memerlukan bertani untuk kehidupan mereka.


Dengan meningkatnya kelas, kepemilikan , kekayaan dan kekuasaan muncul arsitektur monumental. Kelas spesialis mengambil alih upacara keagamaan, bertindak layaknya para dewa dan mengelola kelebihan produksi. Berkembang menjadi masyarakat khusus dan dengan cepat perbedaan antara pendeta, dewa dan raja menjadi kabur. Para pendeta memerintah melalui kelas kedua para pengrajin, ahli dan para administrator, juga berbasis kuil. Kuil merupakan gedung terbesar, menjulang tinggi di atas tempat tinggl biasa, merupakan ekspres kekuasaan elit yang berkuasa. Mereka menempati sebuah kuil yang dibangun diatas bukit buatan, dari sana mereka melakukan fungsi-fungsi dewa dan menyimpan kelebihan produksi.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar